Rabu, 13 Januari 2016

Bagaimana Starbuck Sukses di China yang Kuat Tradisi Ngetehnya?

author : Moh. Habib Asyhad
Wednesday, 13 January 2016 - 02:00 pm

Mashable

Salah satu kunci kesuksesan Starbucks di China adalah program Partner-Family Forum Programme. Program ini pertama kali diperkenalkan di Beijing, empat tahun yang lalu, yang berfokus pada nilai-nalai dalam keluarga dan masyarakat setempat.

Intisari-Online.com - Starbucks baru saja mengumumkan peluncuran program terbesarnya di China, Partner-Family Forum Programme, untuk kali keempat. Perusahaan yang identik dengan kopi ini menyebut program ini memiliki banyak manfaat, terutama untuk staf-stafnya.

Sukses di Bejing, Shanghai, Guangzhou, Starbacks masih berencana memperluas ekspansinya di China. Kali ini yang menjadi sasarannya adalah Chengdu. Tidak cukup sampai di situ, Starbucks juga akan memperluas jaringannya di Negeri Tirai Bambu ini pada 2019 nanti.

Pertanyaannya, bagaimana Starbucks meraik kesuksesan di China yang notabene kuat tradisi ngeteh-nya?
Ketika dibuka pertama kali pada 1999, banyak meragukan masa depan Starbucks di negeri Mao Zedong ini yang begitu kuat tradisi ngetehnya. Tapi anggapan itu ternyata sama sekali tidak benar. Hanya dalam waktu 17 tahun, Starbucks telah mengubah serta merevolusi cara pandang orang-orang China dalam meminum kopi.

Salah satu kunci kesuksesan Starbucks di China adalah program Partner-Family Forum Programme. Program ini pertama kali diperkenalkan di Beijing, empat tahun yang lalu, yang berfokus pada nilai-nalai dalam keluarga dan masyarakat setempat. Program ini berusaha melibatkan keluarga mitranya untuk berpartner jangka panjang dengan Starbucks.

Di Chengdu, program ini melibatkan seribuan anggota staf dan keluarga mereka. Bagi barista full-time dan supervisor shift akan mendapatkan tunjangan perumahan, serta program cuti yang disebut dengan “Coffee Break”, yang memungkinkan para pekerjanya untuk memiliki waktu lebih panjang dengan keluarga mereka.
“Di Asia, keluarga adalah titik fokus yang sangat kuat,” ujar presiden grup Starbucks Coffee China/Asia Pasific, John Culver, kepada Mashable. “Itulah sebabnya Starbucks menerapkan nilai-nilai itu.”

Sejak tahun 2006, Starbucks telah menginvestasikan lebih dari US$8 juta untuk komunitas lokal di China—sebagian besar diserahkan kepada Soong Ching Ling Foundation. Menurut Culver, investasi ini akan terus digalakkan untuk menjadikan Starbucks “terintegrasi dengan dalam struktur masyarakat China,”
Tak hanya memperkuat hubungan dengan mitra-mitranya, Starbucks juga terus-terusan menghadirkan inovasi baru yang dianggap relevan dengan pasar di China—terutama yang terkait dengan makanan dan minuman yang cocok dengan selera orang-orang China. Salah satunya adalah menawarkan teh dan kue-kue tradisional khas negeri.

Untuk lebih meningkatkan pengalaman pelanggan, Starbucks juga membuat China Design Studio yang mendesain ruang unik di setiap toko. “Setiap toko di China berbeda (desain) untuk memberikan kehormatan bagi masyarakat setempat,” kata Belinda Wong, presiden Starbucks China.

Tidak seperti kebanyakan toko-toko di AS, Starbucks di China dirancang untuk membuat pelanggannya betah berlama-lama di dalamnya. Bercengkerama bersama kerabat, berdiskusi dengan rekan-rekan, juga pengalaman untuk mempelajari bagaimana kopi diproses. Tak hanya itu, bekerja sama dengan salah satu mal di China, Starbucks juga membuat toko online yang memungkinkan pelanggannya untuk memesan secangkir kopi tanpa harus pergi ke tokonya.

Sumber: http://intisari-online.com/read/bagaimana-starbuck-sukses-di-china-yang-kuat-tradisi-ngetehnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar